Investasi! My value and belief - a womanly perspective
- Nadia Aulia
- May 9, 2024
- 6 min read
Updated: May 9, 2024
Bismillah, krn antusias netizen aku mau share pemahaman aku tentang investasi. Semoga membantu 🫶🏻 aku sendiripun masih belajar.. tapi ilmu yg paling baik adalah ilmu yg bermanfaat buat banyak orang 😘
Kalian suka bertanya2 juga nggak, knp kok banyak bgt profesor ekonomi yg pinter2 tapi ga lebih sukses berinvestasi daripada warlok yg kadang malah "ga sekolah"? Knp ya bukan org yg paling pinter jadi org yg paling kaya? (Terus sekolah pinter2 buat apa? 😅) Does money inherently evil?
Prof Ekonom aku pernah bersabda, "being economist is not equal as being an economic agent" apa maksudnya? Dan siapakah itu economic agent?
Economic agent adalah org/badan yg melakukan aktifitas ekonomi (beli, jual, dan produksi barang/servis). Jadi semua org ya bisa jadi economic agent... Ga perlu jadi professor dulu.
Misalnya si A dgn segala ilmu fundamental dan technical menganalisa pasar saham akhirnya memutuskan beli saham BBCA. Sedangkan si B habis pulang dari BCA dan merasa puas / lagi iseng akhirnya beli saham BBCA. Dua2nya toh pada akhirnya jadi shareholder BBCA 😅
Eh berselang 2 minggu, saham BBCA terjun bebas (dikarenakan hal yg kita semuapun belum tentu paham knp). Si A krn mantap dg keyakinannya masih hold BBCA, si B udah panik akhirnya jual sahamnya. Ada lagi si C yg punya saham BBCA dari dulu, tapi lupa kalau dia punya.
Message nya:
1. Orang yg paling pintar belum tentu jadi org yg paling berani
2. Orang yg paling berani ambil resiko belum tentu jadi orang paling tabah akan godaan dan cobaan
3. Ada asimetri informasi (tau info tapi kelupaan, tidak ada ilmu, tidak tau mulai darimana dst)
So, hal apa sih yg perlu kita persiapkan sebelum/saat jadi investor? Menurutku hal yg paling utama adalah KENALI DIRI KALIAN sendiri. Kok bisa? Ya krn setiap orang punya risk appetite masing2 dan setiap orang karakternya tentu berbeda-beda.
Belum tentu entrepreneur / creator yg berhasil adalah investor yg berhasil juga. Contohnya Rihanna (Rihanna was nearly bankrupt in 2009) padahal Rihanna waktu itu adalah penyanyi yg super sukses (lagu2nya masuk Top10 Billboard US) tapi lifestylenya juga sangat tinggi dan basically ill-managed wealth.
Berdasar observasiku, ada beberapa hal yg perlu kita tanyakan pada diri sendiri saat berinvestasi.
Mana yg lebih penting buatmu?
1. rutinitas atau variasi
2. value yg naik atau compounding interest (deviden)
3. stabilitas atau liquiditas
Setiap org punya preferensi masing2 dan tidak ada yg benar atau salah. Jadi ada yg investasi properti, ada yg di reksadana, saham dst.
PROSES pengambilan keputusan ekonomi itu sangatlah privat (hampir bisa dibilang nggak rasional), tapi HASIL keputusan ekonomi itu semua matriksnya bisa diukur.
FYI, skg umur aku udah ga muda lagi... I will be 34 this year to be exact. Aku sendiri masuk ke dunia persahaman lumayan telat.. tepatnya awal tahun 2019. Dan aku baru memberanikan beli saham SETELAH merasa I can afford to lose money. Karena 2018 kami sudah punya rumah di Indonesia yg kami bayar dg tabungan... Jujur sbg middle class Indonesia, pasti ada social pressure untuk, "nikah, beli rumah, punya anak..." So in essence, I hit that second milestone.

Aku inget bgt, new year eve tahun 2019 kami lagi ada di Cadzan Belanda. I wasn't so happy that year, krn aku belum dapat kerjaan tetap (I had enough saving, but I didn't have that stability with my previous freelancing job), aku ngerasa "tertinggal".
Malam tahun baru itu akhirnya aku tulis semua yg mau aku lakukan (bukan spesifik hal yg ingin aku capai, tapi strategi yg mau aku lakukan..salah satunya:
1. Daftar kerja pakai bahasa Jerman
2. Beli saham Indofood, Estee Lauder, dan Telkom (krn aku suka Indomie, suka Estee, dan pernah intern di Telkom).. se naive itu pola pikirku 🤣🙈
Tapi dari pengalaman hidup itu aku belajar, "oh kalau aku nabung ini, kurang optimal" "oh kalau aku taruh di sini, passive income-nya lumayan" dst...
And if I could turned back in time, I will take a leap of faith to jump on stock market earlier. Instead of hoarding money for buying a house. (Karena daripada beli rumah di Indonesia tahun 2018 seharga xxx..). Aku akan masukkan uang itu ke Tesla semua.
Jujur, terjun ke saham is not for everyone and I won't advise you to do that if you aren't sure about it yourself.. You only invest money in the stock market that you afford to lose.
Capital market sendiri sangat volatil. Contohnya, ada saham aku yg minus 70% dan ada saham aku yg plus 300% sejak saat aku beli. Dan kalau mau di pantau sepanjang hari, pasti ada aja sesuatu yg buat saham itu naik dan turun. Are you willing to spend a lot of time just watching the market?
Sebelum aku pribadi terjun ke saham, aku udah terjun ke properti dan emas lebih dulu.
Namun, aku lihat rendite alias passive income nya nggak sebanyak di capital market. Barrier entry ke capital market juga rendah, jadi aku putuskan untuk selalu rutin "nabung" ke sana.
If the market is volatile? Why do I decided to "save" money there?
Bagi aku ada beberapa hal yg aku percaya dan pegang teguh:
1. The biggest risk is not doing anything with your money (karena inflasi itu hampir pasti)
2. Market beats - alias kamu ga perlu jadi yg paling pintar, kamu cuma perlu jadi yg paling jeli melihat / mengamati keadaan.
3. The bull is always beats the bear. The bear is only part of reality but if you observe the market throughout history, and we expect that history will repeat itself, the overall market outlook is always positive.
Tapi aku juga belajar:
If you don't have income you can't invest (jadi aku selalu mikir gimana caranya dapat extra income tentunya dg jalan yg halal dan sesuai value aku). Side story: waktu aku masih belum ada pekerjaan tetap... Aku selalu side hustle setiap saat: mulai jadi translator buku anak, paid review di Amazon, sampai jadi buzzer. Iya jadi buzzer comment Di video2 orang 😅 I earned around 20-25 USD per hour or 5 USD per comment!
Hal lain yang perlu diinget juga:
1. Investing is about teaching your younger self a delayed gratification. Kalau insyallah kita dikasih umur panjang... Kita nggak akan kerja lagi setelah umur 65-67 tahun. What should we do then? How do we want to finance myself? Menabung untuk hari tua itu kayaknya masih jauh.. but hallo, I am already 34 and we have been already halfway there..
2. Generational wealth. Khususnya buat kita yg dikasih amanah jadi orang tua... Apa yg mau kita tinggalin buat anak? Our life is so short but our wealth can go a loooooongggg waaaayyyy.
Nah kalau kalian setuju dg poin-poinku di atas.. skg pertanyaannya, "how do we start investing?"
Jawaban simplenya...
1. Don't be economist, be an economic agent! Mulai dari yg kalian paling comfortable dulu.. entah itu Reksadana, Bond, Emas, Koperasi dst.
2. Observasi, observasi, observasi. Evaluasi.
3. If you are not comfortable holding a stock for a decade, you won't buying it for a minute.
4. Do other things you like 😘
Money itself is not evil. Uang itu kan alat tender. Bagi aku uang itu TRUST. I give you my money because I trust you. Tapi, PROSES mengakumulasi uang yg obsesif itulah yg evil and we call it GREED.
Sebagai seseorang yg kerja di Bank.. aku pribadi pun udah kebiasaan liat uang yg banyaaaak bgt 0 di belakangnya. I called them excel money.
Problem with excel money sometimes it feels not real. The reality is how you leverage that numbers... As safety, as collateral to your other pursue, as a means of freedom (of time, of choice, etc.). Jadi, punya banyak uang pun bukan garansi setiap orang bisa leverage / menggunakan kekayaan itu dengan baik.
Makannya ada kasus kayak Rihanna atau OKB yg kaya cepet banget.. abis itu cepet bangkrut juga.
That's why money topics are sometimes taboo and sensitive. Knp? Karena all of us is more than the money we OWNED. Aku pribadi ga mau di judge atas kekayaan/hutang aku. Sehingga aku juga ga ingin melakukan hal tsb ke orang lain.
Itu kenapa penting banget punya hobby lain selain MENGAKUMULASI UANG. If the money works for you, why bother to work for money? Do something with your time and do something you really love!
Kalau mau sedikit buka2an... Walaupun aku passionate banget soal saham, jujur investasi terbesarku BUKAN di saham. Jadi akupun masih newbie di dunia persahaman... masih banyak SUHU lainnya yg fundamental dan teknikal nya lebih tokcer....dan nilai investasi nya juga lebih fantastisss.
Saham, blogging, main piano, jual beli tas, koleksi koin dan batu berharga itu semua adalah hobby...
Investasi terbesar ku saat ini adalah di RENTING PROPERTY. Di Indonesia dan di Jerman. Tapi jaminan loan (buat yg di Jerman) itu adalah uang kami yg di capital market (bukan saham, tapi treasury note). Apalagi tuh? Alias govt. Bond.. and we (my husband and I) tight them to German and US based bonds.
That's all for today, kalau aku ada insight yg lain aku terusin lagi. Maaf kalau ada salah kata and thank you for reading this far... Do you have any financial tips buat emak2 ini? #sharingiscaring
Comentarios